INGATLAH HARI INI
Tak ada yang abadi. Mungkin telah tiba saatnya menghitung. Sebelum saatnya semua tawa dan canda itu benar-benar hanya tinggal memori. Sebelum saatnya aku kehilangan sumber kebahagiaanku ketika aku penat dengan segala tugas, ketika aku jenuh dengan suasana kelas. Sebelum saatnya aku dikejar deadline tanpa ada teman yang selalu membuatku tertawa.
Aku bersyukur, Tuhan masih baik memberiku
kesempatan untuk sekedar memeluk mereka, tertawa bersama mereka, bernyanyi bersama mereka.
kesempatan untuk sekedar memeluk mereka, tertawa bersama mereka, bernyanyi bersama mereka.
Pelukan hangatnya selalu memberi kekuatan baru. Senyumannya selalu memberi semangat baru. Tawanya selalu memberi keceriaan baru. Tangisnya selalu memberi ikatan persaudaraan yang baru. Doanya selalu memberikan ketenangan baru.
Aku selalu teringat suara nafas yang terengah-engah ketika membaca Al-Qur'an karena tekad kita untuk mengkhatamkannya. Atau setiap salaman dan senyuman setelah bersujud menyembah-Nya bersama. Ketika bernyanyi-nyanyi bersama dengan mempermainkan lagunya hanya agar kita tertawa. Ataupun memori indah lainnya yang tak bisa aku sebutkan satu per satu.
Aku bahagia. Kita selalu bersama dalam ruang kelas ini. Atau mengerjakan sesuatu berkelompok. Atau bahkan, masuk ke dalam toilet bersama-sama. Kita begitu dekatnya.
Memang, betapapun kita menginginkan persahabatan selamanya, rasanya tak kan pernah ada. Satu per satu dari kita akan pergi. Entah itu untuk cita-cita, cerita cinta atau garis tangan lain yang telah begitu indah diukir oleh Tuhan. Jika hari itu telah tiba. Kita berjalan berjauhan. Mengambil jalan hidup masing-masing. Hidup sendiri-sendiri. Ingatlah hari ini.
0 komentar:
Posting Komentar