Senin, 19 Juni 2017

Bertaubat lah.


Bila Kematian Datang Menjemput


Allah subahanahu wa ta’alamenciptakan segala sesuatu serba berpasangan. Alloh subahanahu wa ta’ala telah menciptakan kehidupan, Dia juga yang menciptakan kematian. Dan sudah menjadi sunnatulloh bahwa setiap yang bernyawa tentulah akan mati. Entah itu pejabat konglomerat atau pengemis yang melarat, semuanya akan menemui ajalnya.Saudara pembaca yang dirahmati Allohsubahanahu wa ta’ala, bila ketentuan Alloh subahanahu wa ta’ala tadi datang menjemput kita, maka kira-kira apa saja yang telah kita siapkan? Atau malah kita tidak punya persiapan? Padahal jika kita telah didatangi sang penghancurkelezatan ini tidak akan mungkin ada yang bisa menghalangi. Sebab itu, dalam edisi bulan ini kami mencoba mengetengahkan tentang persiapan orang-orang yang cerdik dalam menyongsong kematian ke hadapan pembaca sebagai pengingat bagi diri kita semua. Semoga bermanfaat.

Kematian Adalah Sebuah Kepastian
Saudaraku, ketahuilah sesungguhnya kematian adalah hal yang paling ditakutkan oleh para para pemburu dunia, sebab ia adalah penghancur kenikmatan dunia yang semu, dan yang pasti Ia akan terus dan terus mencari makhluk yang bernyawa guna dijadikan mangsa, walaupun bersembunyi di balik benteng nan kokoh.
Firman Alloh subhanahu wa ta’ala :
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, Kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.... “ (QS. an-Nisa’ [4]: 78)

Antara Husnul Khothimah dan Su’ul Khotimah  
Dalam mengakhiri kehidupan dunia ini seorang hamba hanya mempunyai dua keadaan, tidak lebih.Bila bukan akhir yang bagus, pasti ia akan menutup usianya dengan kesudahan yang jelek. Tentu kita semua merasa was-was jika ternyata kita mengakhiri hidup ini dengan kesudahan yang jelek,na’udzubillah min dzalik. Sebab itu, di bawah ini kami bawakan sebagian sebab pokok yang menjadikan akhir kehidupan manusia jelek supaya dapat kita jauhi.
1.    Menunda-nunda taubat
Perhatikan firman Alloh subahanahu wa ta’ala berikut:
Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang adzab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu (al-Qur’an) sebelum datang adzab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya, supaya jangan ada orang yang mengatakan: “Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Alloh....”(QS. az-Zumar [39]: 54-56)
2.    Panjang angan-angan
Inilah salah satu bentuk anak panah Iblis yang dilesatkannya ke arah anak Adam ‘alaihissalam. Mengingat bahayanya senjata ini, Imam Ibnul Jauzi rahimahullah berkata: “Dan sebab semua bentuk peremehan terhadap kebaikan atau kecenderungan pada maksiat adalah panjangnya angan-angan .... Tidak syak lagi bahwa siapa saja yang mengira masih hidup besok pagi, ia akan bekerja dengan sangat santai malam harinya. Dan barang siapa yang menggambarkan seakan kematian sangat dekat, ia akan bersungguh-sungguh. Sungguh Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: ‘Sholatlah kalian bagai orang yang akan berpisah (mati).’”1 (al-Muntaqo an-Nafis min Talbis Iblis: 560)
3.    Gemar maksiat
Banyak maksiat membuat hati tertutup. Jika sudah tertutup serta mati ia tidak akan dapat mendengar seruan ilahi. Bahkan pada saat sekarat ia mungkin tidak bisa mengikuti talqinkalimat syahadat padahal itulah kunci surganya. Banyak kisah memilukan yang kita dengar tentang hal ini, pada saat orang yang sekarat diingatkan untuk mengucapkan kalimat syahadat, dia malah menyanyi atau mengingat kebiasaan masa lalunya yang jelek. Na’udzubillah min dzalik.
Sedangkan di antara tanda husnul khotimah ialah:
a.    Akhir kata yang ia ucapkan adalah kalimat syahadat.” (HR. Abu Dawud: 3116, dihasankan oleh al-Albani dalam Irwa’ul Gholil: 617)
b.    Meninggal dalam amalan yang sholih. (HR. Bukhori: 3208)
c.    Jihad dalam agama Alloh q dengan niat yang baik.” (HR. Muslim: 1899)

Ahli Surga Ataukah Ahli Neraka?
Saudaraku kaum muslimin, dalam menentukan tempat kembali mayit setelah meninggal apakah di surga atau di neraka hal ini hanya hak Alloh q saja, bukan makhluk. Jadi konsekuensinya kita tetap dilarang memastikan bahwa fulan yang meninggal dalam amalan yang baik akan pasti masuk surga, atau fulan yang meninggal dengan sekarat yang sangat menyakitkan pasti masuk neraka. Namun hak kita hanyalah memohon dan mengharap, dan jika kita menghukumi, maka kita hukumi yang nampak saja, sedangkan urusan akhiratnya kita serahkan kepada Alloh subhanahu wa ta’ala. Saudaraku berhati-hatilah selalu dengan masalah ini jangan sampai kita termasuk orang yang berkata atas Alloh subhanahu wa ta’ala tanpa ilmu, lalu kita masuk neraka karenanya.” (lihat Aqidah Thohawiyyah poin ke- 59).

Bekal yang Diperlukan
Maut bisa datang kapan saja untuk memindahkan kita dari alam dunia menuju barzakh yang gelap gulita. Tentu kita tidak ingin sengsara di dalamnya. Oleh karenanya, di antara hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh calon mayit sebelum maut menjemputnya adalah:
1.    Amal sholih, sodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat
Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bila manusia mati akan terputus darinya semua amalannya kecuali tiga, shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholih yang mendo’akannya.” (HR. Muslim: 1631)
2.    Berdo’a agar dikaruniai husnul khotimah
Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallm pernah bersabda: “Barang siapa yang benar-benar memohon kepada Alloh subhanahu wa ta’ala untuk mati syahid, maka Alloh subhanahu wa ta’ala akan menyampaikannya kepada tingkatan para syuhada walaupun ia meninggal di atas kasurnya.” (HR. Muslim: 1909)
3.    Minta agar dihindarkan dari adzab kubur
Di antara caranya yaitu dengan banyak membaca Surat al-Mulk2 karena Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Surat Tabarok, ia adalah penghalang dari fitnah kubur.” Atau, berdo’a dalam duduk tasyahud akhir agar dihindarkan dari empat fitnah (hal yang jelek).
4.    Bertaubat dan banyak istighfar
Karena pada dasarnya tabiat manusia sangat cenderung untuk berbuat salah dan dosa, juga kita tidak akan pernah tahu kapan Robb kita menghendaki nyawa ini dicabut.” (HR. Muslim: 2702)
5.    Memohon kepada Alloh subhanahu wa ta’ala untuk diteguhkan hatinya dalam agama Islam, karena hati manusia adalah berbolak-balik.”

Dunia dan Akhirat di Mata Orang yang Cerdik
Alloh subhanahu wa ta’ala telah berfirman:
Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau saja mereka mengetahui. (QS. al-Ankabut [29]: 64)

Sumber : Buletin Al Furqon, Volume 11, No. 4, 1430H

0 komentar:

Posting Komentar